SuaraParlemen.co, Takengon – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tengah, Susilawati, S.Pd, menghadiri kegiatan pembukaan Pendidikan Kader Ulama Tahun 2025 yang digelar oleh Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Tengah, Senin (16/6/2025). Acara ini berlangsung di Hotel Bayu Hill Takengon dan dijadwalkan akan berlangsung hingga 2 Juli 2025.

Dengan mengusung tema “Melalui Pendidikan Kader Ulama Kita Tingkatkan Wawasan dan Pemahaman Keagamaan Calon Ulama Masa Depan”, kegiatan ini bertujuan untuk membekali generasi muda dengan pemahaman Islam yang komprehensif, sekaligus memperkuat nilai-nilai moral dan spiritual dalam membentuk calon ulama yang kredibel dan berintegritas.

Acara pembukaan dihadiri oleh berbagai unsur Forkopimda seperti perwakilan dari Kejaksaan Negeri, Kodim, Polres, serta para ulama dan tokoh masyarakat setempat. Rangkaian kegiatan diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, dilanjutkan dengan sambutan-sambutan dan doa bersama.

 

Dalam keterangannya kepada SuaraParlemen.co, Susilawati menyampaikan apresiasi mendalam atas inisiatif MPU Aceh Tengah yang dinilainya sebagai langkah strategis dan visioner.

“Pendidikan kader ulama ini adalah bentuk investasi jangka panjang untuk membina generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara spiritual dan moral,” ujar Susilawati.

Ia menegaskan bahwa di tengah derasnya arus informasi dan tantangan moral, kehadiran ulama yang berilmu dan berakhlak mulia menjadi sangat penting.

“Aceh Tengah membutuhkan ulama yang mampu menjadi rujukan umat, berdakwah secara santun dan bijak, serta relevan dengan tantangan zaman. Tidak cukup hanya bisa mengajar, ulama juga harus menjadi pelita dalam kehidupan sosial,” tambahnya.

Lebih lanjut, Susilawati juga menekankan pentingnya keterlibatan generasi muda dalam pendidikan keagamaan. Menurutnya, kaderisasi ulama adalah upaya menjaga kesinambungan nilai-nilai keislaman dalam pembangunan daerah.

Baca juga :  DPR Memasuki Masa Persidangan Kedua: Polemik RUU Minerba dan Revisi Tata Tertib

Sebagai legislator, ia menegaskan komitmennya untuk terus mendorong penguatan dukungan terhadap program-program keagamaan.

“Kami di DPRK siap mendukung penguatan anggaran dan kebijakan demi keberlanjutan pembinaan keagamaan. Ini adalah bagian dari menjaga identitas dan karakter Aceh Tengah sebagai daerah yang Islami,” tegasnya.

 

Kegiatan Pendidikan Kader Ulama ini diharapkan mampu melahirkan ulama-ulama muda yang tangguh, berilmu dalam, dan siap menjawab tantangan umat di masa depan. Sinergi antara pemerintah daerah, MPU, dan masyarakat luas sangat diperlukan demi keberlanjutan pendidikan keagamaan yang berdaya saing dan berlandaskan nilai-nilai luhur Islam. (Kjp)