SuaraParlemen.co, Tegal, 16 Maret 2025 – Sebanyak 300 undangan hadir memenuhi agenda Reses Anggota DPRD Kota Tegal dari Fraksi PKS, Hj. Erni Ratnani, SE, MM. Dalam reses tersebut, Hj. Erni menerima berbagai aspirasi yang disampaikan secara tertulis oleh warga.

Pengajuan program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) menjadi usulan yang paling dominan, diikuti oleh persoalan banjir, perbaikan saluran air, serta usulan pelatihan kerja dan harapan mendapatkan lowongan pekerjaan.

Reses yang berlangsung pada Masa Persidangan II, digelar di Halaman Kecamatan Tegal Barat pada 16 Maret 2025. Acara ini dihadiri oleh Plt. Camat Tegal Barat, Muhammad Suharto, ST, MM, Ketua DPC Tegal Barat, Bachtiar Rifa’i, dan tamu undangan spesial, Anggota Komisi VIII DPR RI, DR. H. Abdul Fikri Faqih, MM.

Dalam sambutannya, Hj. Erni menyampaikan, “Saya diberikan amanah menjadi dewan, ini adalah kesempatan reses kedua saya. Mohon maaf jika belum bisa menyambangi semua wilayah. Amanah menjadi wakil rakyat adalah tanggung jawab berat, namun berkat dukungan Bapak dan Ibu, saya belajar menjadi kuat.”

Erni juga berbagi pesan inspirasional, “Cita-cita tertinggi kita adalah berkumpul di surga. Di dunia tidak apa-apa kekurangan harta, karena itu adalah ujian. Pertebal kesabaran, Insya Allah akan ada kemudahan jalan.”

Dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat, Hj. Erni menjelaskan beberapa program yang telah dan akan dijalankan. Di trimester pertama 2026, telah dilaksanakan pelatihan tataboga dan pelatihan hantaran khusus untuk ibu-ibu. Sebagai upaya kampanye hidup sehat, pihaknya juga telah mencetak instruktur senam melalui Pelatihan Instruktur Senam.

Ke depan, Hj. Erni berencana untuk mengadakan pelatihan digital marketing, content creator, dan pelatihan UMKM untuk anak muda. Selain itu, program pelatihan juru sembelih halal juga telah menjadi prioritas bagi masyarakat Tegal Barat.

Baca juga :  DPRD Jatim Dukung Penuh Pelantikan Kepala Daerah Terpilih 20 Februari 2025

Ia menegaskan bahwa semua usulan tersebut akan diprioritaskan berdasarkan kebutuhan masyarakat. “Kami memiliki anggaran pokok pikiran (pokir) yang dapat dimanfaatkan untuk program yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat. Pokir adalah program pemerintah yang direalisasikan melalui jalur aspirasi,” jelas Hj. Erni.

Sementara itu, Abdul Fikri Faqih menyapa peserta reses dengan sosialisasi perubahan tugasnya. “Saat ini saya tidak lagi di Komisi X, tetapi telah pindah ke Komisi VIII. Tidak perlu khawatir, program PIP dan KIP Kuliah tetap berjalan. Komisi VIII justru memiliki banyak program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, seperti PKH, Bantuan Sosial, Pemberdayaan Keluarga, dan Penanggulangan Bencana. Aspirasi apa pun dapat disampaikan, dan realisasinya akan lebih cepat jika sesuai dengan bidangnya,” ungkap Abdul Fikri.

Plt. Camat Tegal Barat, Muhammad Suharto, ST, MM,turut menyampaikan bahwa selain menerima usulan, pihaknya juga memberikan ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan gagasan dan kreativitas guna memajukan wilayah Tegal Barat.

“Ada program Kelurahan Berbudaya dan Tamanisasi, di mana masyarakat dilibatkan dalam proses realisasinya,” jelas Muhammad Suharto.

Contohnya, dalam program Tamanisasi, setiap kelurahan diharuskan mencari ruang publik yang dapat dibangun menjadi taman melalui dukungan CSR. Masyarakat dan kelurahan bertanggung jawab atas pemeliharaannya. Program ini bertujuan mempercantik wajah Tegal sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat. ()