SuaraParlemen.co, Simeulue, 4 Juni 2025 – Bismillah. Dengan penuh rasa syukur, kami panjatkan puji ke hadirat Allah SWT yang senantiasa membimbing langkah-langkah kita dalam setiap proses perjuangan, termasuk dalam pemilihan Ketua Majelis Syuro dan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk masa khidmat 2025–2030.

Proses pemilihan ini bukan sekadar prosedur organisasi, melainkan perwujudan demokrasi bermartabat yang sarat nilai-nilai musyawarah dan kebersamaan. Inilah wajah sejati partai dakwah—teguh pada prinsip, lembut dalam pendekatan, dan kokoh dalam pijakan perjuangan.

Sebagai seseorang yang telah menyertai perjalanan ini selama lebih dari seperempat abad, saya menyaksikan dengan mata hati dan jiwa penuh haru, bagaimana estafet kepemimpinan berpindah dalam suasana ukhuwah, keikhlasan, dan kerendahan hati. Kami berdiri tegak dan siap menjadi tulang punggung bagi siapa pun yang ditakdirkan Allah untuk memimpin. Kami bukan sekadar penonton—kami adalah pasukan penggerak, siap mengawal agenda besar PKS dalam membangun Indonesia yang adil, sejahtera, dan bermartabat.

Ucapan terima kasih kami haturkan dengan penuh takzim kepada para pemimpin terdahulu. Engkaulah nahkoda di gelombang sejarah, menuntun bahtera perjuangan hingga sampai ke dermaga peradaban hari ini. Kerja keras dan pengorbananmu akan tercatat dengan tinta emas, bukan hanya dalam sejarah partai, tapi juga dalam memori umat dan bangsa. Kami bukan hakim atas keputusan-keputusanmu, karena perjuanganmu telah membekas dalam gerak dan ruh kami semua.

Perubahan kepemimpinan ini bukan karena kekosongan figur atau krisis orientasi. Justru sebaliknya—PKS dipenuhi oleh tokoh-tokoh besar yang tidak perlu dibesar-besarkan. Mereka ditempa dalam dakwah, diuji dalam badai, dan kini siap bersanding, bersinergi, bahkan bertanding dengan adab dan izzah, bukan dengan saling menjatuhkan.

Selamat kepada para Anggota Majelis Syuro yang telah terpilih. Tugas mulia menanti di hadapan. Barakallahu fiikum. Kami siap menguatkan langkahmu, menyokong keputusanmu, dan menjadi penjaga ruh dakwahmu.

Baca juga :  Perdebatan Dedi Mulyadi dan Aura Cinta soal Wisuda dan Beban Biaya Orang Tua

Mari kita jaga api perjuangan ini tetap menyala. Karena PKS bukan sekadar partai politik—ia adalah jalan panjang menuju perubahan peradaban.

Tak akan lelah kami mengabdi. Tak akan goyah kami berdiri. Tak akan ragu kami melangkah-bersama PKS, menjemput kejayaan Indonesia. (Kjp)