SuaraParlemen.co, Surakarta – Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menyelenggarakan kegiatan strategis Edukasi Keamanan Pangan Mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Surakarta pada 20 November 2025. Acara ini bertujuan untuk memperkuat implementasi program prioritas pemerintah dengan memastikan standar mutu dan keamanan pangan diterapkan secara ketat.

Anggota Komisi B DPRD Jawa Tengah, Martono, hadir sebagai narasumber utama. Dalam paparannya, ia menekankan bahwa Program Makan Bergizi Gratis adalah investasi jangka panjang untuk meningkatkan kesehatan dan kapasitas belajar generasi muda, bukan sekadar intervensi gizi.

Tantangan dan Standar Ketat Keamanan Pangan

Martono menegaskan bahwa setiap tahapan dalam penyediaan makanan, mulai dari pemilihan bahan baku, pengolahan, penyimpanan, hingga distribusi, wajib memenuhi standar keamanan pangan yang ketat.“Pelanggaran sekecil apa pun dapat berdampak langsung pada kesehatan ribuan penerima manfaat. Oleh karena itu, pengawasan harus dilakukan secara konsisten,” tegasnya.

Ia juga menyoroti data Badan POM tahun 2024 yang mencatat lebih dari seribu temuan pelanggaran keamanan pangan, termasuk penyalahgunaan bahan kimia berbahaya pada makanan olahan. Kondisi ini menunjukkan perlunya edukasi terpadu, khususnya bagi:

1. UMKM Katering

2. Penyedia Konsumsi Lokal yang terlibat dalam Program MBG.

Menurut Martono, peningkatan kapasitas pelaku industri pangan lokal harus berjalan seiring dengan penguatan regulasi dan dukungan anggaran, demi penerapan standar keamanan yang merata.

Komitmen DPRD Jawa Tengah

Sebagai bagian dari Komisi B yang membidangi perekonomian dan industri, Martono menyatakan komitmen DPRD Jawa Tengah untuk mendorong penyediaan pangan yang aman, berkualitas, dan terjangkau.

Komisi B akan memastikan pengawasan terhadap program-program pangan strategis dilakukan secara transparan dan akuntabel untuk menjaga kepercayaan publik. Ia menutup dengan pernyataan kunci:“Keamanan pangan harus diutamakan. Jika standar ini lemah, seluruh program yang dijalankan akan kehilangan makna.”

Baca juga :  Warga Gayo Murni Harap Aspirasi Infrastruktur Dilanjutkan, Ketua Fraksi PKS DPRK Aceh Tengah Siap Kawal

Meningkatkan Kapasitas Pelaku Industri

Kegiatan edukasi ini dihadiri oleh beragam peserta, termasuk:

1. Pelaku UMKM makanan

2. Tenaga sekolah

3. Perwakilan komunitas

Mereka menerima materi penting, seperti:

1. Good Manufacturing Practices (GMP)Teknik pengolahan pangan yang higienis

2. Manajemen penyimpanan dan pengendalian kontaminasi

3. Pentingnya pencatatan bahan baku

Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan pangan yang disediakan, baik melalui Program MBG maupun kegiatan konsumsi lainnya di masyarakat.

Martono berharap kegiatan serupa dapat diperluas ke lebih banyak daerah di Jawa Tengah. Ia optimistis bahwa dengan langkah yang terukur dan kolaboratif, serta disiplin dalam penerapan standar mutu, Jawa Tengah dapat menjadi daerah percontohan dalam penyelenggaraan program makan bergizi yang aman dan berkualitas bagi masyarakat.