SuaraParlemen.co, Takengon – Suasana riang tawa dan tepukan tangan di atas air menyemarakkan lomba tradisional berketibung yang digelar di kawasan wisata Uning River Side, Senin (18/8/2025). Tradisi sederhana yang dulunya menjadi permainan anak sungai ini kini kembali dihidupkan dan mendapat apresiasi dari Anggota DPRK Aceh Tengah, Syukri.

“Tradisi berketibung ini hampir tidak dikenal lagi oleh anak-anak remaja sekarang. Kita khawatir, tradisi yang pernah melekat pada orang tua kita di masa lalu akan hilang karena tergerus perkembangan zaman. Saat ini banyak anak muda lebih sibuk dengan dunia maya, sehingga mereka tidak punya waktu untuk mengenal dan memahami tradisi lokal seperti ketibung,” ungkap Syukri.

Menurutnya, berketibung tidak sekadar permainan, tetapi juga mengandung makna kebersamaan dan kesederhanaan. “Dulu, orang tua kita hanya perlu berkumpul di sungai pada waktu senggang. Mereka bercengkerama sambil menepuk-nepuk air bersama-sama hingga tercipta irama khas yang membuat suasana hidup dan hati menjadi gembira,” tuturnya.

Syukri berharap tradisi ini tidak hanya digelar sesekali, melainkan bisa menjadi agenda tahunan bahkan masuk ke lingkungan sekolah. “Mudah-mudahan kegiatan ini tidak berhenti di sini saja. Akan lebih baik jika suatu saat bisa dilombakan khusus untuk tingkat pelajar, agar generasi muda mengenal tradisi ini sejak dini,” katanya penuh semangat.

Antusiasme juga datang dari para peserta. Nuraini (45), salah seorang peserta lomba, mengaku bahagia bisa kembali bernostalgia dengan tradisi masa kecilnya. “Rasanya seperti kembali ke zaman dulu, ketika kami sering bermain di sungai. Sekarang bisa bersama-sama ibu-ibu lain, sambil mengenalkan tradisi ini ke anak-anak, sangat menyenangkan,” ujarnya.

Sementara itu, Putri (17), peserta dari kalangan pelajar, merasakan pengalaman baru dari kegiatan ini. “Awalnya saya tidak tahu apa itu berketibung, tapi setelah ikut menyaksikan lomba ini ternyata seru sekali. Semoga kegiatan seperti ini sering diadakan, biar kami anak muda bisa lebih kenal budaya sendiri,” katanya.

Baca juga :  Syukri Ingatkan Pemkab Aceh Tengah Terkait Penurunan Akreditasi RSUD Datu Beru

Menutup keterangannya, Syukri mengajak Pemerintah Daerah (Pemda) Aceh Tengah untuk turut memberikan perhatian khusus dalam melestarikan tradisi ini. “Pemda perlu hadir dan ikut serta dalam upaya menjaga ketibung, supaya tidak hanya menjadi hiburan sesaat, tetapi benar-benar terjaga sebagai identitas budaya yang diwariskan kepada generasi mendatang,” pungkasnya. (Kjp)