SuaraParlemen.co, Takengon, 20 Agustus 2025 – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah kembali menggelar pacuan kuda tradisional. Agenda tahunan yang diselenggarakan dua kali dalam setahun ini bukan hanya menjadi ajang silaturahmi masyarakat, tetapi juga daya tarik wisata bagi pengunjung dari dalam maupun luar daerah.

Pacuan kuda tradisional tidak sekadar menjaga warisan budaya nenek moyang, melainkan juga berkontribusi pada peningkatan ekonomi masyarakat. Selama perhelatan berlangsung, para pelaku UMKM turut meramaikan dengan beragam produk—mulai dari makanan, pakaian, hingga mainan—ditambah dengan semarak permainan rakyat yang menambah suasana semakin meriah.

Ketua Fraksi PKS DPRK Aceh Tengah, Syukri, mengajak masyarakat untuk meramaikan sekaligus menjaga kelestarian pacuan kuda tradisional.

“Pacuan kuda bukan hanya olahraga tradisi, tetapi juga identitas budaya Gayo yang harus kita lestarikan bersama. Melalui kegiatan ini, kita mempererat silaturahmi, memperkuat rasa kebersamaan, sekaligus memberi ruang bagi UMKM untuk tumbuh. Mari kita ramaikan dan jadikan pacuan kuda sebagai kebanggaan bersama masyarakat Aceh Tengah,” ujarnya.

Dengan dukungan penuh dari masyarakat, pacuan kuda tradisional diharapkan dapat terus menjadi ikon budaya, sekaligus motor penggerak pariwisata dan perekonomian di Aceh Tengah. (Kjp)

Baca juga :  Anggota DPRK Aceh Tengah Soroti Penggunaan Gedung Olah Seni yang Tidak Sesuai Tujuan Awal Pembangunan