SuaraParlemen.co, Surabaya, 13 April 2025 — Pusat Advokasi Hukum dan HAM (PAHAM) Indonesia Cabang Surabaya menyatakan dukungan penuh terhadap fatwa jihad melawan Israel dan pembelaan terhadap Palestina yang dikeluarkan oleh International Union of Muslim Scholars (IUMS). Selain itu, PAHAM juga mendesak pemerintah Indonesia untuk mempertimbangkan ulang rencana evakuasi warga Gaza ke tanah air.

Direktur PAHAM Indonesia Cabang Surabaya, H.M.I. el Hakim, S.H., M.H., menegaskan bahwa rencana evakuasi warga Gaza ke Indonesia perlu ditinjau ulang mengingat adanya fatwa jihad dari sejumlah ulama dunia.

“Rencana evakuasi warga Gaza ke Indonesia atas dasar apa pun jelas harus ditimbang ulang oleh pemerintah pasca adanya fatwa jihad oleh sebagian ulama dunia untuk Palestina,” ujarnya.

El Hakim, seorang advokat spesialis hukum ketatanegaraan dan HAM, menambahkan bahwa langkah yang lebih tepat justru dengan memperkuat bantuan di wilayah konflik.

“Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai otoritas muslim nasional juga telah mengeluarkan ijtimak yang salah satu rekomendasinya adalah mengirimkan pasukan keamanan untuk melindungi warga sipil. Maka kami merekomendasikan, daripada membawa warga Gaza ke Indonesia, lebih baik dan efisien jika pemerintah merenovasi rumah sakit di Gaza yang telah dibom zionis, mengirimkan tenaga medis terbaik ke sana dengan pengawalan militer Indonesia yang sudah terkenal secara profesional di dunia,” jelasnya.

Senada dengan itu, Wakil Direktur PAHAM Surabaya, Azhar Suryansyah Machfuddin, S.H., CPM, juga menyuarakan dukungannya terhadap fatwa jihad tersebut.

“Siapa pun manusia yang berakal dan memiliki hati nurani pasti akan mendukung penuh fatwa jihad ulama dunia melawan zionis,” tegas advokat muda alumnus Gontor ini.

Azhar menekankan bahwa kemerdekaan dan supremasi Palestina adalah harga mati yang harus diperjuangkan bersama oleh seluruh pihak, termasuk pemerintah Indonesia, dengan menimbang kembali rencana evakuasi warga Gaza.

Baca juga :  PAHAM Surabaya Dukung Pembahasan RUU TNI Secara Terbuka

Diketahui, Israel kembali melancarkan serangan brutal di Gaza pasca gencatan senjata, bahkan di bulan suci Ramadan dan Idul Fitri. Ribuan warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak, menjadi korban. Kekejaman ini menambah panjang daftar korban jiwa akibat agresi militer Israel yang semakin brutal.

Sementara itu, pemerintah Indonesia tengah merancang rencana evakuasi anak-anak korban dari Gaza ke Indonesia untuk perawatan intensif. Namun, langkah ini menuai respons beragam, termasuk penolakan, karena dinilai berpotensi mengakomodasi tujuan militer Israel yang ingin mengusir warga Gaza dari tanah mereka sendiri.