SuaraParlemen.co, Mekah, 30 Mei 2025 — Dalam suasana penuh haru dan kebersamaan, salah satu jemaah haji asal Aceh, Tgk. H. Makhyaruddin Yusuf, menyerahkan cenderamata berupa peci khas Aceh kepada Dr. Abdul Latif Balthu (Syeikh Balthu), Nazir Wakaf Habib Bugak Asyi. Penyerahan ini dilakukan sebagai bentuk penghargaan dan rasa terima kasih atas pengelolaan wakaf yang terus memberikan manfaat nyata bagi jemaah haji asal Aceh.
“Peci ini adalah simbol budaya dan identitas Aceh. Kami serahkan sebagai bentuk persaudaraan dan penghormatan kepada para pengelola wakaf yang telah menjaga amanah Habib Bugak dengan sangat baik,” ujar Tgk. Makhyaruddin dengan penuh bangga.
Ia mengungkapkan rasa harunya melihat betapa warisan wakaf dari Habib Bugak masih terus memberikan manfaat hingga hari ini. Menurutnya, ini menjadi bukti nyata bahwa amal jariyah yang dilakukan dengan tulus akan terus hidup sepanjang masa.
“Ini adalah bukti nyata bahwa amal jariyah yang dilakukan dengan ikhlas akan terus hidup sepanjang masa,” lanjutnya.
Lebih jauh, Tgk. Makhyaruddin menyampaikan harapannya agar semangat berwakaf seperti yang dicontohkan Habib Bugak dapat terus ditanamkan di tengah masyarakat Aceh, terutama kepada generasi muda.
“Ini bukan hanya soal bantuan materi, tetapi tentang keteladanan dan kepedulian sosial lintas generasi. Wakaf adalah instrumen keumatan yang sangat strategis jika dikelola dengan baik. Dan kita sudah melihat contohnya di sini, di Mekah,” tegasnya.
Selain peci khas Aceh, para jemaah lainnya juga membawa dan menyerahkan berbagai buah tangan dari Tanah Rencong, seperti kopi Gayo, kerupuk mulieng, kain sarung motif Aceh, serta aneka makanan ringan tradisional. Semua ini menjadi bagian dari silaturahmi budaya yang telah berlangsung lebih dari satu abad antara Aceh dan Mekah.
Syeikh Balthu menyambut hangat pemberian tersebut. Ia menyampaikan rasa terima kasih serta mendoakan seluruh jemaah haji Aceh agar memperoleh haji yang mabrur dan selamat kembali ke tanah air.
Dalam momen haru di hadapan para jemaah, Syeikh Balthu mengungkapkan bahwa Habib Bugak memiliki cinta yang mendalam terhadap Aceh. “Habib Bugak sangat mencintai Aceh, khususnya para jemaah haji yang datang setiap tahun ke Tanah Suci. Bahkan, kecintaan tersebut telah beliau tunjukkan jauh sebelum para jemaah ini dilahirkan,” ungkapnya.
Pada musim haji tahun ini, setiap jemaah Aceh menerima bantuan dana sebesar 2.000 riyal Saudi (sekitar Rp8,7 juta), mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya. Dana tersebut berasal dari Wakaf Baitul Asyi yang diinisiasi oleh Habib Abdurrahman bin Alwi Asyi, lebih dikenal sebagai Habib Bugak Asyi, seorang dermawan asal Aceh yang telah mewakafkan tanah dan propertinya di Mekah sejak abad ke-19.
Wakaf ini hingga kini dikelola secara profesional dan terus memberikan manfaat langsung kepada jemaah haji asal Aceh setiap tahunnya. Sebuah warisan peradaban yang membuktikan bahwa nilai-nilai keikhlasan, kebajikan, dan cinta tanah air dapat melintasi waktu dan benua. (Kjp)
Tinggalkan Balasan