SuaraParlemen.co, Jakarta – Pemerintahan Prabowo Subianto berkomitmen untuk merealisasikan proyek tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall. Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti mengungkapkan bahwa proyek ini nantinya akan terintegrasi dengan jalan tol di atasnya. Selain itu, pemerintah membuka peluang bagi sektor swasta untuk berinvestasi dalam proyek ini.

“Swasta bisa menjadi mitra strategis dalam pengembangan Giant Sea Wall Jabodetabek dan juga program perlindungan Pantura Jawa yang terus mengalami penurunan tanah hingga 12 cm per tahun,” ujar Diana dalam konferensi di Kementerian PU, Rabu (12/3/2025).

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa proyek ini akan memberikan berbagai manfaat ekonomi melalui konsep land value capture, termasuk pendapatan dari tol di atas tanggul laut serta potensi pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung.

“Giant Sea Wall ini proyek multi-sektor, bukan hanya satu sektor saja. Nanti akan dikombinasikan dengan berbagai infrastruktur lain,” tambahnya.

Tol Semarang Harbour, Bagian dari Rencana Besar

Direktur Jalan Bebas Hambatan Ditjen Bina Marga Kementerian PU, Wilan Oktavian, menyebutkan bahwa salah satu proyek tol yang akan terintegrasi dengan Giant Sea Wall adalah Tol Semarang-Demak. Bagian lanjutannya disebut sebagai Semarang Harbour, yang bertujuan melindungi Kota Semarang dengan tanggul laut serta jalan tol yang terkoneksi ke jalur utara Jawa.

“Progres pembangunan Tol Semarang-Demak terus berjalan. Saat ini, Paket 1A telah mencapai 47,8%, Paket 1B yang mencakup tanggul laut berada di angka 29,78%, dan Paket 1C yang mencakup kolam retensi mencapai 20,92%,” jelas Wilan.

Target penyelesaian proyek ini adalah kuartal II tahun 2027, dengan bagian 1A dan 1C direncanakan selesai lebih awal pada tahun 2026. Namun, untuk rute detail Tol Semarang Harbour, masih dalam tahap penyusunan studi kelayakan (feasibility study/FS) oleh badan usaha terkait.

Baca juga :  Presiden Prabowo Resmikan Bank Emas Pegadaian dan BSI: Tonggak Sejarah Baru dalam Ekonomi Nasional

“Panjang tol ini diperkirakan mencapai 20,16 km dengan estimasi investasi sebesar Rp 13,3 triliun,” ujar Wilan.

Dengan integrasi Giant Sea Wall dan jalan tol, proyek ini diharapkan tidak hanya menjadi solusi bagi penurunan muka tanah dan ancaman banjir rob, tetapi juga membuka peluang besar bagi investasi dan pengembangan ekonomi di wilayah pesisir Indonesia. (Amelia)