SuaraParlemen.co, Tangsel – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Paramitha Messayu, mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel agar lebih serius dalam menangani permasalahan banjir yang hingga kini masih menjadi momok bagi warga.
Paramitha menyoroti data terbaru yang mencatat adanya 38 titik banjir di Tangsel pada 2025, namun hingga kini baru 9 titik yang ditangani. Menurutnya, kondisi ini menunjukkan masih banyak pekerjaan rumah yang harus segera dituntaskan pemerintah daerah.
“Warga menunggu langkah nyata, bukan sekadar janji. Data menunjukkan ada 38 titik banjir, dan baru 9 yang tersentuh. Artinya, pemerintah harus meningkatkan keseriusan dalam menuntaskan masalah ini,” tegas Paramitha, Kamis (28/8/2025).
DPRD Siap Dukung Anggaran Penanganan Banjir
Paramitha memastikan pihaknya bersama Komisi IV DPRD Tangsel siap mendukung alokasi anggaran untuk program penanganan banjir. Namun, ia mengingatkan agar program tersebut benar-benar tepat sasaran, efektif, dan solutif.
“Kami siap mendukung dari sisi anggaran, tapi syaratnya harus jelas. Jangan sampai anggaran besar hanya habis untuk proyek yang tidak memberi dampak nyata bagi warga terdampak banjir,” ujarnya.
Program BPBD Tangsel: Turap dan Pompa Banjir
Dalam rapat kerja Komisi IV DPRD Tangsel, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memaparkan sejumlah program unggulan, antara lain:
Pembangunan tanggul sungai berupa turap di 11 lokasi.
Pembangunan stasiun pompa banjir di beberapa kawasan perumahan, seperti Graha Mas Serpong, Villa Bintaro Regency, dan Villa Mutiara Serpong.
Menanggapi hal itu, Paramitha menilai rencana program harus diiringi dengan pelaksanaan nyata serta pengawasan ketat.
“Turap dan pompa banjir memang solusi teknis yang harus diprioritaskan. Tetapi yang lebih penting adalah konsistensi pelaksanaan dan keberlanjutan pemeliharaan. DPRD akan mengawal agar program ini tidak berhenti di atas kertas saja, melainkan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan