SuaraParlemen.co, Kota Jambi – Kota Jambi kembali menegaskan posisinya sebagai ibu kota provinsi yang layak menjadi percontohan bagi kabupaten/kota lainnya. Hal ini dibuktikan dengan diraihnya Penghargaan Tren Penurunan Stunting Terbaik Tahun 2024 dalam ajang Penilaian Kinerja (PK) Aksi Konvergensi Stunting se-Provinsi Jambi.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Gubernur Jambi, Abdullah Sani, kepada Staf Ahli Wali Kota Jambi Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Ir. Moncar Widaryanto, yang hadir mewakili Wali Kota Jambi, Dr. dr. H. Maulana, M.K.M, dalam seremoni di Auditorium Rumah Dinas Gubernur Jambi, Rabu (2/7/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan 8 aksi konvergensi penanganan stunting yang digagas oleh Kementerian Dalam Negeri RI dan dilaksanakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk Provinsi Jambi.

Bukti Nyata Komitmen Kota Jambi

Keberhasilan ini menjadi bukti nyata komitmen kuat dari Pemerintah Kota Jambi bersama seluruh pemangku kepentingan, termasuk masyarakat, dalam menurunkan angka stunting secara signifikan. Kota Jambi berhasil mempertahankan tren penurunan stunting, bahkan sejak tahun 2022 telah mencapai target nasional lebih awal.

Dalam paparannya di forum tersebut, Moncar Widaryanto mengungkapkan bahwa kasus stunting di Kota Jambi pada tahun 2024 tercatat berada di angka 10,3 persen, jauh di bawah rata-rata Provinsi maupun Nasional.

“Dari satu langkah kecil namun penuh inovasi, akan lahir sejuta harapan untuk masa depan anak-anak bebas stunting menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya penuh optimisme.

Penghargaan sebagai Pemicu Inovasi

Usai menerima penghargaan, Moncar menekankan bahwa penghargaan bukanlah tujuan akhir, melainkan motivasi untuk terus meningkatkan kinerja. Pemerintah Kota Jambi, katanya, akan terus memperkuat peran Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan melahirkan berbagai inovasi baru yang menyentuh langsung pada aspek penanganan dan pencegahan stunting.

Baca juga :  Coffee Morning Bersama Media, Wali Kota Maulana Tekankan Kolaborasi dan Transparansi

“Alhamdulillah, kita bersyukur atas capaian ini. Tapi pekerjaan belum selesai. Masih banyak yang harus kita lakukan, terutama dalam inovasi pengasuhan dan pola hidup masyarakat di perkotaan,” jelas Moncar. Ia juga menyoroti tantangan pola pengasuhan di perkotaan, di mana banyak anak dititipkan kepada pihak ketiga, sehingga mengurangi kedekatan emosional dengan orang tua.

Dukungan Lintas Sektor dan Inovasi Berbasis Kebutuhan

Plt Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kota Jambi, M. Jaelani, menambahkan bahwa tantangan Kota Jambi sebagai ibu kota provinsi menuntut kerja yang lebih keras dan inovatif. Ia menekankan bahwa infrastruktur dasar seperti air bersih dan permukiman bukan lagi menjadi fokus utama, sehingga perlu strategi baru yang lebih menyentuh langsung akar persoalan.

“Salah satunya adalah program ‘Bapak Asuh Anak Stunting’, serta intervensi langsung dari Kepala OPD yang harus lebih terlibat aktif,” kata Jaelani. Ia juga mengungkapkan bahwa arahan dari Tenaga Ahli Gubernur (TAG) telah mendorong Kota Jambi untuk melahirkan lebih banyak inovasi berbasis kebutuhan masyarakat.

Dukungan Pemerintah Provinsi dan Sorotan Anggaran

Gubernur Jambi Al Haris, dalam sambutannya saat membuka acara, menyampaikan komitmen kuat Pemerintah Provinsi Jambi dalam mendukung percepatan penurunan stunting. Ia menyebutkan bahwa telah dialokasikan anggaran sebesar Rp 80 miliar untuk mendanai 14 program dan 25 sub kegiatan terkait stunting di enam Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Namun, Al Haris juga menyoroti ketimpangan dalam pengalokasian anggaran kesehatan. Ia menyebut, 66,34 persen anggaran masih difokuskan pada penyelenggaraan kesehatan, sementara penguatan SDM kesehatan hanya mendapatkan alokasi 0,09 persen.

“Fokus penganggaran kita harus dioptimalkan dan lebih terstruktur. Perencanaan lintas sektor harus diperkuat, agar percepatan penanganan stunting dapat berjalan secara menyeluruh,” tegasnya.

Baca juga :  Wali Kota Maulana Hadir di UNJA: Paparkan Inovasi Digital untuk Pelayanan Publik Masa Depan

Gubernur juga mendorong agar program ‘Bapak Asuh’ diperluas melalui kerja sama dengan sektor swasta dan pemanfaatan CSR perusahaan, serta mendorong penguatan kelembagaan TPPS di seluruh tingkatan.

Komitmen Bersama untuk Anak Jambi Bebas Stunting

Kegiatan Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi ini diikuti oleh 227 peserta yang terdiri dari kepala daerah, Tim TPPS, kepala RSUD, akademisi, organisasi profesi, mitra pembangunan, dan TP PKK se-Provinsi Jambi.

Pada kesempatan itu juga dilakukan penandatanganan Deklarasi Komitmen Bersama oleh para kepala daerah dan RSUD se-Provinsi Jambi, yang disaksikan langsung oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi. Kegiatan ini turut dihadiri oleh Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Dalam Negeri (Kemendagri) secara virtual, serta Ketua TP PKK Provinsi Jambi, unsur Forkopimda, BKKBN, BPS, dan Tim Panelis Penilaian Kinerja Stunting Provinsi.

Penghargaan yang diraih Kota Jambi tidak hanya menjadi pengakuan atas capaian masa lalu, tetapi juga menjadi pemantik semangat untuk terus melahirkan langkah-langkah inovatif dan kolaboratif, demi mewujudkan generasi yang sehat, cerdas, dan bebas stunting menuju Indonesia Emas 2045.