SuaraParlemen.co, Jakarta – Senator asal Jawa Barat, Alfiansyah Bustami atau yang lebih dikenal dengan Komeng, kerap menanggapi isu-isu publik dengan candaan. Gaya komunikasinya yang unik ini dinilai sebagai bentuk kesadaran bahwa peran Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI tidak memiliki pengaruh yang signifikan dalam sistem pemerintahan Indonesia.

Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus, menyatakan bahwa Komeng kemungkinan menyadari keterbatasan DPD dalam memperjuangkan kepentingan daerah.

“Komeng mungkin sadar betul bahwa posisi DPD nggak bisa diharapkan untuk perjuangannya sebagai wakil daerah Jawa Barat,” ujar Lucius kepada RMOL, Minggu, 9 Februari 2025.

Menurut Lucius, selama ini DPD RI hanya berfungsi sebagai pelengkap bagi DPR dan MPR, sehingga kinerja para senator jarang mendapat perhatian masyarakat.

“Peran dan fungsi DPD yang nyaris seperti pelengkap saja jelas membuat orang nyaris tanpa harapan,” kata Lucius.

Candaan Komeng dalam Menanggapi Isu Publik

Lucius menilai bahwa terlepas dari keseriusan atau kelucuan Komeng dalam menanggapi isu-isu publik, hasilnya akan tetap sama di mata masyarakat.

“Serius atau melucu sama saja jika peran dan fungsi DPD hanya sekadar pelengkap,” lanjutnya.

Salah satu contoh terbaru adalah tanggapan Komeng terhadap kelangkaan LPG 3 kg yang menyebabkan antrean panjang dan bahkan menelan korban jiwa. Saat dimintai komentar di Gedung DPD, Komeng justru menjawab dengan candaan, “Gas memang harus dibatasi kalau enggak ngebut terus.”

Sebelumnya, saat ditanya mengenai rencana pembangunan pagar laut, Komeng kembali memberikan respons jenaka.

“Itu harusnya ada kerja sama dengan perusahaan teralis. Jadi enak semuanya kerja, yang mager dapet duit, yang dipager juga dapet duit,” ucapnya, yang disambut tawa anggota DPD lainnya.

Komeng juga sempat bercanda mengenai fasilitas yang diterimanya sebagai senator, dengan mengatakan, “Kalau laki-laki fasilitas, kalau perempuan busilitas,” usai pelantikan anggota DPD.

Baca juga :  Stok Bahan Pokok di Pekanbaru Aman Jelang Ramadan dan Idul Fitri 2025

Antara Gaya Komunikasi dan Efektivitas Peran DPD

Meski mendapat respons beragam, gaya Komeng dalam menyampaikan pendapat tetap menjadi sorotan publik. Hal ini sekaligus memicu perdebatan lebih luas mengenai efektivitas peran DPD dalam sistem politik Indonesia. Apakah candaan Komeng merupakan bentuk kritik tersirat atau sekadar hiburan, tetap menjadi tanda tanya bagi masyarakat. (Amel)