SuaraParlemen.co, Takengon, 18 April 2025 – Ketua Panitia Khusus (Pansus) Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tengah, Syukri, memimpin langsung kunjungan kerja ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Datu Beru Takengon. Kunjungan ini merupakan bagian dari proses evaluasi terhadap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Aceh Tengah Tahun Anggaran 2024.
Kedatangan rombongan disambut hangat oleh Direktur RSUD Datu Beru, Gusnarwin, beserta jajaran manajemen rumah sakit. Turut mendampingi Syukri dalam kunjungan tersebut Wakil Ketua Pansus Seven Cebro Kobat, serta anggota lainnya: Mukhlis, Amirudin, Genap, Saiful MS, Amirullah, Ichwan Mulyadi, Fahrijal Kasir, Fauzan, dan M. Syahri.
Dalam wawancara eksklusif bersama suaraparlemen.co, Syukri menegaskan bahwa kunjungan ini bukan untuk mencari kekurangan, melainkan sebagai bentuk pengawasan nyata agar kebijakan pemerintah benar-benar menyentuh kebutuhan dasar masyarakat, khususnya di sektor kesehatan.
“Kami hadir bukan untuk mencari celah atau kesalahan, tetapi untuk melihat langsung bagaimana laporan yang disampaikan di atas kertas terealisasi di lapangan. RSUD Datu Beru adalah wajah utama pelayanan kesehatan di daerah ini. Maka penting bagi kami memastikan rumah sakit ini terus berbenah dan bertransformasi ke arah yang lebih baik,” ujar Syukri.
Politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menilai sektor kesehatan sebagai indikator utama keberhasilan pembangunan daerah. Karena itu, DPRK melalui Pansus merasa memiliki tanggung jawab moral dan konstitusional untuk mengawasi realisasi anggaran dan dampaknya terhadap layanan publik.
Syukri turut mengapresiasi berbagai langkah pembenahan yang telah dilakukan manajemen RSUD Datu Beru. Di antaranya peningkatan kapasitas SDM, pengadaan alat medis modern, serta digitalisasi sistem manajemen rumah sakit. Ia menilai upaya-upaya ini harus terus mendapat dukungan demi kemajuan layanan kesehatan.
Namun demikian, Pansus juga memberikan sejumlah catatan penting, seperti perlunya optimalisasi layanan gawat darurat, peningkatan akses bagi masyarakat di wilayah terpencil, serta penguatan pelayanan spesialis untuk menekan angka rujukan ke luar daerah.
“Kami ingin agar masyarakat Aceh Tengah bisa mendapatkan pelayanan medis yang cepat, tepat, dan manusiawi tanpa harus ke luar daerah. Itu sebabnya kami juga mendorong agar layanan spesialis lebih diperkuat di rumah sakit ini,” tegasnya.
Suasana kunjungan berlangsung hangat dan dialogis. Manajemen rumah sakit menyambut baik berbagai masukan dari legislatif, dan menyatakan komitmennya untuk terus melakukan perbaikan demi pelayanan yang lebih baik di masa depan.
Syukri menegaskan bahwa evaluasi LKPJ bukan sekadar agenda administratif, melainkan cermin dari aspirasi publik terhadap jalannya pemerintahan.
“Pembangunan daerah tidak cukup hanya dilihat dari laporan-laporan dan data statistik. Yang jauh lebih penting adalah bagaimana masyarakat kita merasakan langsung dampak dari kebijakan dan program-program tersebut,” pungkasnya.
Dengan kunjungan ini, DPRK Aceh Tengah melalui Pansus berharap mampu mendorong perbaikan berkelanjutan di sektor layanan publik, terutama kesehatan, sebagai pondasi utama membangun kualitas hidup masyarakat yang lebih baik dan berkelanjutan. (Kjp)
Tinggalkan Balasan