SuaraParlemen.co, Jakarta – Ketua Fraksi PKS DPR, Jazuli Juwaini, menyambut positif tercapainya kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang akan berlaku mulai 19 Januari 2025. Ia menilai langkah ini sebagai awal untuk menghentikan agresi Israel secara permanen di seluruh wilayah Palestina.

Jazuli menyoroti tingginya korban jiwa, termasuk perempuan, anak-anak, dan orang tua, akibat serangan brutal Israel. Menurut Anggota Komisi I DPR ini, gencatan senjata harus menjadi langkah awal menuju penghentian permanen penjajahan Israel atas Palestina.

“Sudah terlalu banyak korban jiwa yang berjatuhan. Gencatan senjata ini bukan hanya tentang menghentikan perang, tetapi juga tentang mengakhiri penjajahan Israel. Ini adalah amanat konstitusi dan utang sejarah bangsa Indonesia untuk mendukung kemerdekaan Palestina,” tegas Jazuli.

Diplomasi untuk Kemerdekaan Palestina

Jazuli menekankan bahwa diplomasi Indonesia tidak boleh berhenti pada gencatan senjata. Dukungan terhadap kemerdekaan Palestina sebagai negara berdaulat harus terus diperjuangkan.

“Apa yang terjadi di Palestina bukan sekadar konflik, tetapi penjajahan di era modern. Rakyat Palestina hanya mempertahankan haknya atas wilayah yang direnggut paksa,” ujarnya.

Jazuli: Peran PBB dan Komunitas Intrnasional

Sebagai Wakil Presiden Forum Anggota Parlemen Muslim Dunia, Jazuli meminta PBB untuk memastikan bahwa gencatan senjata ini benar-benar ditegakkan. Ia mengingatkan bahwa Israel sering kali melanggar perjanjian dan resolusi damai.

“PBB harus tegas dalam mengawal gencatan senjata ini agar perdamaian permanen tercapai. Rakyat Palestina berhak mendapatkan kehidupan yang layak di tanah mereka sendiri,” imbuh Jazuli.

Dukungan Kemanusiaan dan Rekonstruksi Gaza

Melalui gencatan senjata ini, Jazuli berharap bantuan kemanusiaan untuk rakyat Gaza dapat masuk dengan akses yang terbuka. Ia juga menekankan pentingnya memulai proses rekonstruksi dan rehabilitasi di wilayah tersebut.

Baca juga :  Ratusan Anggota Perempuan PKS Banda Aceh Antusias ikuti Pembekalan Politik "Perempuan Pilar Pembangunan Bangsa"

“Pemerintah Indonesia bisa mengambil peran aktif, mengoordinasikan bantuan kemanusiaan yang luar biasa besar dari dalam negeri. Presiden Prabowo bahkan telah menyatakan kesiapan Indonesia mengirim pasukan penjaga perdamaian jika diminta oleh PBB,” kata Jazuli.

Jazuli mengakhiri pernyataannya dengan harapan agar perdamaian permanen di Gaza dapat diwujudkan melalui peran PBB dan komunitas internasional.

“Rekonstruksi dan rehabilitasi Gaza harus menjadi prioritas, dan perdamaian yang sejati harus menjadi tujuan utama,” pungkasnya.