SuaraParlemen.co, Jakarta, 8 April 2025 – Gubernur Jakarta, Pramono Anung, resmi mencopot Amirul Wicaksono dari jabatannya sebagai Direktur IT Bank DKI. Keputusan ini diumumkan langsung oleh Pramono dalam rapat terbatas bersama jajaran Direksi Bank DKI di Balai Kota Jakarta.
“Jadi, untuk itu saya akan putuskan pembebastugasan direktur IT-nya segera dilakukan dan harus dilakukan sekarang,” ujar Pramono dalam video yang diunggah di akun Instagram resminya, @pramonoanung.
Sebagai pengganti sementara, posisi Direktur IT kini diisi oleh Direktur Umum, Agus Haryoto Widodo, terhitung sejak hari yang sama, Selasa, 8 April 2025.
Latar Belakang Pemecatan
Masalah bermula dari keluhan sejumlah nasabah Bank DKI yang tak bisa melakukan transaksi sejak malam takbiran Idul Fitri, tepatnya pada 30 Maret 2025. Layanan digital Bank DKI, khususnya aplikasi JakOne Mobile, mengalami gangguan berkepanjangan.
Salah satu pengguna platform X (dulu Twitter), mengungkapkan kekesalannya:
“Pagi ini bener-bener mau ngamuk soalnya @bank_dki dari malem takbiran sampe sekarang MAINTENANCE dan nggak selesai-selesai,” tulis akun @la******* pada 3 April 2025.
Permasalahan ini bukan yang pertama. Menurut Pramono, sudah terjadi tiga kali gangguan serupa di sistem IT Bank DKI.
“Kejadian di Bank DKI ini bukan pertama kali. Ini sudah ketiga kali. Dan kejadiannya hampir serupa. Di mana IT tidak dijaga dengan baik,” ungkapnya saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu, 9 April 2025.
Dugaan Kebocoran Dana
Selain gangguan layanan, Pramono juga menyebut adanya indikasi kebocoran dana, meski nominalnya tidak disebutkan secara rinci.
“Terus terang ada kebocoran. Jumlah angkanya yang tahu direksi Bank DKI,” kata Pramono.
Meski begitu, ia memastikan bahwa dana nasabah tetap aman. Ia dan Wakil Gubernur Rano Karno telah menelusuri masalah ini secara mendalam.
“Intinya kami memberikan jaminan kepada nasabah Bank DKI di mana saja, dananya dijamin oleh Bank DKI,” tegasnya.
Laporan ke Bareskrim dan Peringatan Keras
Pramono menegaskan bahwa kasus ini akan dilaporkan ke Bareskrim Polri untuk diproses secara hukum. Ia menekankan bahwa tak ada satu pun yang kebal hukum di Jakarta.
“Karena ini sudah keterlaluan. Nggak mungkin nggak melibatkan orang dalam,” ujarnya.
Ia juga memperingatkan jajarannya agar tidak ikut campur dalam penanganan kasus ini.
“Siapa pun yang ikut campur, saya akan ambil tindakan. Ini demi membangun kepercayaan publik bahwa Pemprov DKI melayani dengan sungguh-sungguh,” tegasnya.
Sebagai penutup, Pramono berharap insiden ini menjadi yang terakhir.
“Ini gangguan yang terakhir. Nggak boleh lagi ada kejadian keempat,” pungkasnya.
Ia bahkan menyatakan harapan agar Bank DKI bisa segera naik kelas dan masuk ke pasar saham. (Amelia)
Tinggalkan Balasan