SuaraParlemen.co, Jakarta – Di tengah ketegangan yang meningkat dalam dinamika perdagangan global, Uni Eropa mengambil langkah mengejutkan dengan menunda penerapan tarif balasan terhadap Amerika Serikat selama 90 hari. Keputusan ini dinilai sebagai bentuk itikad baik untuk membuka ruang bagi negosiasi lanjutan antara kedua kekuatan ekonomi dunia.
Pengumuman resmi disampaikan oleh Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, pada Kamis (10/4/2025), hanya sehari setelah Presiden AS Donald Trump menangguhkan tarif resiprokal terhadap produk-produk Uni Eropa.
“Ketika kami menyelesaikan adopsi langkah-langkah balasan Uni Eropa yang mendapat dukungan kuat dari negara-negara anggota kami, kami akan menangguhkan pelaksanaannya selama 90 hari,” ujar von der Leyen, dikutip dari AFP.
“Jika negosiasi tidak menghasilkan hasil yang memuaskan, maka langkah balasan kami akan segera diberlakukan.”
Langkah ini merupakan respons terhadap kebijakan tarif besar-besaran yang sebelumnya diumumkan Trump atas ekspor baja dan aluminium dari berbagai negara, termasuk anggota Uni Eropa.
Tarif Ditangguhkan, Negosiasi Dimulai
Pada Rabu, Uni Eropa telah menyetujui langkah awal untuk mengenakan tarif senilai lebih dari 20 miliar euro terhadap produk-produk asal AS, seperti kedelai, sepeda motor, hingga produk kecantikan. Namun, menyusul keputusan Trump untuk menunda tarifnya selama 90 hari, Brussels pun merespons dengan sikap serupa.
Komisaris Perdagangan Uni Eropa, Maros Sefcovic, menyatakan bahwa komunikasi dengan pihak AS terus berlangsung intensif. Ia mengonfirmasi telah berbicara langsung dengan Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick dan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer.
“Komunikasi yang konstan dan pembaruan harian membuat kami terus bergerak maju,” tulis Sefcovic melalui platform X.
Meski tarif balasan sementara ditangguhkan, Uni Eropa tetap mempersiapkan skenario jika negosiasi gagal. Von der Leyen menegaskan bahwa semua opsi tetap terbuka di meja perundingan.
“Pekerjaan persiapan terhadap tindakan balasan lebih lanjut masih terus berjalan,” tambahnya.
Sikap AS: Puji Uni Eropa, Perang Dagang dengan China Tetap Panas
Presiden Trump menyambut baik langkah Uni Eropa tersebut dan menganggapnya sebagai keputusan cerdas.
“Mereka sangat cerdas. Mereka siap mengumumkan balasan. Lalu mereka mendengar apa yang kami lakukan terhadap China… dan mereka berkata, ‘Kita akan menahan diri dulu,'” ungkap Trump.
Meski tensi dengan Uni Eropa mereda, perang dagang AS dengan China terus membara. Tarif terhadap China kini meningkat menjadi 145%, sementara Beijing merespons dengan tarif balasan sebesar 84% terhadap produk-produk AS. China bahkan menyasar sektor hiburan dengan mengurangi jumlah film Hollywood yang diimpor.
Kendati demikian, China tetap membuka pintu untuk dialog. Juru bicara Kementerian Perdagangan China, He Yongqian, menyampaikan harapan agar kedua pihak bisa menyelesaikan perbedaan dengan semangat saling menghormati dan kerja sama yang saling menguntungkan.
“Kami berharap AS akan menemui China di tengah jalan dan menyelesaikan perbedaan melalui dialog dan konsultasi,” ujarnya.
Trump sendiri tetap optimistis akan tercapainya kesepakatan dagang, baik dengan China maupun negara-negara lain.
“Sebuah kesepakatan akan dibuat dengan China. Sebuah kesepakatan akan dibuat dengan setiap negara,” katanya. Namun, ia menambahkan bahwa para pemimpin China “tidak tahu bagaimana cara melakukannya.” (Amelia)
Tinggalkan Balasan