SuaraParlemen.co, Bungo, 03 April 2025 – Tiga hari menjelang Pemilihan Suara Ulang (PSU) Pilkada Bungo, yang digelar akibat putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang membuktikan adanya kecurangan dalam pilkada 24 November 2024, pasangan nomor urut 1 Dedy Putra-Tri Wahyu Hidayat semakin mendapat angin segar. Keputusan MK yang membatalkan hasil pemungutan suara di 21 TPS memberikan keunggulan suara bagi Dedy-Dayat, dengan selisih 2770 suara atas pesaingnya.
Keputusan ini berpengaruh besar terhadap dukungan pemilih di TPS-TPS yang melakukan PSU. Terbukti adanya kecurangan pencoblosan surat suara yang menguntungkan pasangan Jumiwan-Maidani dalam putusan MK, yang membuat sebagian besar masyarakat beralih mendukung pasangan Dedy-Dayat.
Fakta ini membuat pendukung Jumiwan-Maidani panik, sehingga mereka mulai menyebarkan fitnah melalui media yang berafiliasi dengan mereka, dengan tujuan untuk menimbulkan sentimen negatif terhadap pasangan Dedy-Dayat.
Menanggapi tudingan tersebut, kuasa hukum Dedy-Dayat, Chris Januardi, angkat bicara. “Kami sudah meminta hak jawab terkait tudingan tersebut, tapi tidak ada respon. Kami ingin mengonfirmasi, tim 01 Dedy-Dayat yang dimaksud dalam berita itu siapa? Harus jelas informasinya, jangan asal kira-kira,” ujar Chris.
Chris juga menilai adanya kejanggalan dalam pemberitaan tersebut. “Yang lebih aneh lagi antara judul berita dan isi berita sangat berbeda. Isi berita membahas tentang Zainal Arifin yang mengindikasikan adanya pihak yang mencoba menahan KTP, sementara judulnya malah tendensius dengan menyebutkan tim 01 menahan KTP dengan iming-iming uang. Ini apakah tidak memahami kaidah jurnalistik atau memang media propaganda?” tambah Chris.
Tudingan yang menyebutkan bahwa tim 01 Dedy-Dayat menahan KTP pemilih didasarkan pada informasi lapangan dari Zainal Arifin. Namun, yang menjadi pertanyaan adalah ketidakjelasan mengenai waktu, tempat, dan siapa yang terlibat dalam insiden tersebut. Hal ini semakin memperkuat dugaan bahwa pemberitaan ini lebih merupakan bentuk kepanikan dari pendukung Jumiwan-Maidani, yang kini melihat dukungan pemilih beralih ke pasangan Dedy-Dayat menjelang PSU pada 5 April 2025.
Tinggalkan Balasan