SuaraParlemen.co, Aceh, 07 Juni 2025 – Sore itu, usai konferensi pers pengenalan jajaran baru DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), suasana terasa hangat dan bersahabat. Di sela waktu berbuka puasa bersama Ketua Majelis Syura PKS Dr. Sohibul Iman, Presiden PKS, Sekjen, Kepala KSP, dan panitia, kami berdiskusi ringan—bahkan diselingi canda—tentang sosok yang tengah menjadi perhatian: Dr. Almuzammil Yusuf, Presiden PKS yang baru.

Sebagai akademisi, saya merasakan kebanggaan tersendiri. Pasalnya, jarang sekali sarjana ilmu politik menapaki puncak karier sebagai ketua umum partai politik. Biasanya, alumni ilmu politik lebih banyak berkecimpung sebagai pengamat, birokrat, konsultan, dosen, peneliti, atau profesional di luar politik praktis. Justru yang kerap mendominasi panggung politik adalah mereka dengan latar belakang non-ilmu politik—dokter, insinyur, pengusaha, ekonom, dan lain-lain.

Namun Bang Muzammil, begitu ia akrab disapa, adalah pengecualian istimewa.

Ilmuwan Politik Sekaligus Praktisi Politik

Dr. Almuzammil Yusuf merupakan “paket lengkap” antara intelektual dan praktisi politik. Ia menyelesaikan pendidikan S1 di Jurusan Ilmu Politik FISIP UI, lalu melanjutkan ke jenjang S2 dan S3 di bidang Komunikasi Politik di Universitas Sahid Jakarta. Tesis S2-nya mengangkat tema “Analisis Pidato Obama di Mesir dan Indonesia”, sementara disertasinya berjudul “Pemaknaan Gerakan Sosial Keagamaan oleh Komunikator Politik (Studi Fenomenologi atas Aksi Bela Islam 212 di Kalangan Anggota DPR RI Periode 2014–2019)”.

Di panggung parlemen, Bang Muzammil bukanlah wajah baru. Ia telah lima kali terpilih menjadi anggota DPR RI dari Dapil Lampung I. Kariernya di Senayan tergolong impresif—pernah menjabat di Komisi II, III, bahkan menjadi pimpinan Badan Legislasi DPR RI. Ia dikenal luas sebagai legislator berintegritas, paham substansi, dan rendah hati.

Baca juga :  Kronologi Anggota DPRD Jambi, MRRU Jadi Korban Pengeroyokan oleh Mertua dan Istri

Kesederhanaan Adalah Gaya Hidupnya

Meski menjabat posisi strategis, Bang Muzammil tetap hidup dalam kesederhanaan. Ia hampir selalu tampil simpel, memakai rompi dan celana petualang dengan banyak kantong. Ia pun akrab dengan ojek online dan transportasi umum dalam menjalankan tugasnya sebagai wakil rakyat. Dalam benak banyak kader, nama Almuzammil langsung terasosiasi dengan satu kata: “sederhana.”

Selain itu, ia juga aktif berdakwah sebagai da’i dan mengelola pondok pesantren keluarga di Ciputat, Tangerang Selatan. Kepiawaiannya dalam berbahasa Arab dan Inggris juga memperkaya perannya di forum internasional.

Politisi yang Juga Atlet Sepak Bola dan Perenang Laut

Satu hal yang menarik dan jarang diketahui publik: Almuzammil Yusuf adalah mantan atlet sepak bola. Di masa muda, ia berposisi sebagai penyerang dan sempat membawa tim DKI Jakarta juara Turnamen U-16 di Palembang pada 1981. Ia juga bermain dalam laga ekshibisi MBFA di Kyoto, Jepang. Beberapa rekannya bahkan menjadi pemain nasional.

Kecintaannya terhadap sepak bola masih terjaga hingga kini. Ia rutin bermain mini soccer dua kali seminggu, bahkan menjadikan sepak bola sebagai alat komunikasi politik dengan pemilih muda di daerah pemilihannya.

Tak hanya sepak bola, Bang Muzammil juga memiliki hobi ekstrem: berenang antar pulau. Ia pernah berenang dari Mutun ke Pulau Tangkil di Lampung sejauh 1,6 kilometer. Kombinasi antara intelektualitas, pengalaman politik, dan fisik yang prima membuatnya pantas disebut sebagai politisi dengan “modal sosial” yang luar biasa.

Duet UI untuk Masa Depan PKS

Kini, bersama Sekretaris Jenderal PKS yang baru, “Mas” Kholid, duet ini membawa semangat baru untuk partai. Mas Kholid adalah ekonom muda, putra daerah asal Jember, lulusan S1 Fakultas Ekonomi dan S2 Hubungan Internasional dari UI. Sosok komunikatif, cerdas, dan bersinar di parlemen, menjadikannya mitra strategis dalam menata masa depan PKS.

Baca juga :  Isu Ijazah Jokowi dan Gugatan Mobil Esemka: Ini 7 Fakta Terbarunya

Dua alumni UI ini—Bang Muzammil dan Mas Kholid—merupakan simbol dari regenerasi cerdas dan solid dalam tubuh PKS. Semoga mereka mampu membawa partai ini tampil lebih baik, lebih melayani rakyat, dan lebih unggul dalam pemilu 2029 mendatang.

Allahu Akbar!

Selamat menjalankan amanah, Bang Muzammil.

Dan selamat Hari Raya Idul Adha 1446 H. (Kjp)