SuaraParlemen.co, Tangsel – Ketua Komisi II DPRD Kota Tangerang Selatan, Ricky Yuanda Bastian, menyatakan dukungan penuh terhadap rencana Pemerintah Kota Tangsel dalam merealisasikan pembangunan tujuh unit Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri pada periode 2025–2030. Pembangunan sekolah ini direncanakan tersebar merata di seluruh kecamatan.
Dukungan tersebut disampaikan Ricky dalam Rapat Koordinasi Pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA/PPAS) tahun 2026. Ia menilai, pembangunan SMP negeri baru merupakan kebutuhan mendesak mengingat keterbatasan daya tampung sekolah negeri di Tangsel.
“Kami dorong agar Pemkot Tangsel bisa mencicil pembangunan unit sekolah SMP negeri, dan akan dimulai realisasinya bertahap mulai semester dua tahun ini. DPRD siap mengawal agar anggaran dapat disetujui sehingga target pembangunan bisa berjalan sesuai RPJMD,” ujar Ricky, Senin (4/8/2025).
Ricky menambahkan, pembangunan tujuh sekolah tersebut telah tercantum dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tangsel. Karena itu, DPRD akan memberikan dukungan penuh agar program prioritas Wali Kota Tangsel tersebut segera terealisasi.
Politisi PKS ini juga menekankan pentingnya penambahan sekolah negeri di tiap kecamatan guna mengurai permasalahan sistem penerimaan murid baru (SPMB) yang saban tahun menimbulkan polemik.
“Dengan tambahan tujuh sekolah ini, kami berharap persoalan SPMB yang tiap tahun berulang bisa terurai, sekaligus memberi kesempatan lebih luas bagi warga Tangsel untuk mendapatkan akses pendidikan negeri yang lebih merata,” jelasnya.
Selain pembangunan sekolah, Komisi II DPRD Tangsel turut merekomendasikan alokasi anggaran bagi program bantuan pendidikan untuk 2.500 siswa yang tidak tertampung di sekolah negeri, serta pemberian insentif bagi guru swasta.
Ricky menegaskan, pembangunan sekolah negeri harus berjalan beriringan dengan penguatan peran sekolah swasta.
“Bagi kami, pendidikan adalah investasi jangka panjang. Karena itu, pembangunan SMP negeri harus dibarengi dengan perhatian kepada sekolah swasta, agar tidak ada anak Tangsel yang tertinggal hanya karena soal akses dan biaya pendidikan,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan