SuaraParlemen.co, Lampung – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) jika diterapkan di desa-desa berpotensi besar meningkatkan ekonomi lokal, terutama melalui penguatan sektor pertanian dan pemberdayaan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Hal ini disampaikan oleh pakar ekonomi pertanian Lampung, Doktor Teguh Endaryanto, dalam diskusi Fraksi PKS DPRD Lampung yang bertajuk “Menyambut Kepemipinan Baru Lampung 2025-2030” pada 10 Februari 2025 di Gedung DPRD Provinsi Lampung.

Menurutnya, MBG dapat menciptakan permintaan tetap terhadap komoditas pangan lokal, seperti telur dan beras, yang berkontribusi langsung pada pendapatan petani dan peternak desa. Namun, ia mengingatkan bahwa tanpa pengelolaan yang baik dalam konteks rantai pasok dan keseimbangan permintaan-penawaran, kebijakan ini dapat memicu lonjakan harga dan berpotensi menyebabkan inflasi.

“Jika tidak dikelola secara baik dan smooth, alih-alih menciptakan peningkatan ekonomi lokal, justru dikhawatirkan memicu inflasi,” kata Teguh Endaryanto.

Selain Teguh Endaryanto, hadir pula sebagai narasumber Profesor Marselina, Guru Besar Ilmu Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi Unila, serta Doktor Dedy Hermawan, Pakar Kebijakan Publik dari FISIP Unila dan Doktor Weka Darmawan, pakar Transportasi, Universitas Malahayati.

Sementara pada paparan pengantar dari Keynote Speaker diskusi itu, Ketua DPW PKS Lampung menyampaikan bahwa PKS punya tradisi mendengar dan menyerap berbagai pengetahuan dari para pakar, guna menjadi bahan mengoptimalkan kerja-kerja publik melalui DPRD, baik sisi pengawasan, pembuatan aturan daerah serta proses budgeting/ penganggaran saat penyusunan APBD.

“Tradisi ini penting untuk diteruskan, karena positif. Jika hari aspirasi menyerap berbagai informasi dan aspirasi dari masyarakat, maka diskusi dengan pakar menyerap pengetahuan teoritis dan praktis dalam mengoptimalkan kerja-kerja public,” pungkas Ahmad Mufti Salim.

Baca juga :  Fraksi PKS DPRD Kota Jambi Gelar Silaturahmi dengan Pengurus DPC Se-Kota Jambi