SuaraParlemen.co, Kuningan – Anggota Pansus Rencana Umum Energi Daerah ( RUED ) DPRD Jawa Barat, H. Budiwanto, S.Si, MM, menegaskan bahwa kemandirian energi tidak hanya bergantung pada program pemerintah, tetapi juga dapat dimulai dari lingkungan keluarga. Hal ini disampaikan Budiwanto saat meninjau Koperasi Produsen Sapi Perah, Karya Nugraha Jaya di Kabupaten Kuningan.

Menurutnya, pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan ( EBT ) bisa dilakukan secara sederhana, terutama oleh peternak sapi.

“Peternak dengan dua ekor sapi atau lebih bisa mengolah kotoran hewan ( KOHE ) menjadi biogas menggunakan sistem Biodigester. Prosesnya mudah. Feses dengan jumlah 50 Kg dicampur air 50 liter, dimasukkan ke dalam bak kontrol berkapasitas 6 kubik untuk proses pengadukan ( mixing ), lalu melalui di drain ke proses mikroorganisme pada tabung Biodigister yang menghasilkan Gas Metan (CH4) yang digunakan sebagai sumber energi ( Biogas). Sisa akhirnya berupa pupuk organik yang sangat subur ( Bio Slurry ) ,” jelas Budiwanto.

Ia juga menyebut Peternak sapi terutama sapi perah memiliki potensi besar, setidaknya menghasilkan tiga manfaat utama yaitu, Emas Putih, dimana sapi perah menghasilkan susu bernutrisi tinggi dan bernilai ekonomis. Emas Merah, sapi perah menghasilkan daging sebagai sumber protein yang laris di pasaran. Emas Hitam dimana feses sapi yang dapat diolah menjadi biogas dan pupuk organik.

“Pengelolaan Kohe yang baik tidak hanya mencegah pencemaran lingkungan tetapi juga menciptakan energi alternatif dan mendukung ketahanan pangan serta energi,” tambahnya.

Budiwanto mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk merumuskan regulasi dalam Peraturan Daerah Rencana Umum Energi Daerah (RUED). Regulasi tersebut diharapkan dapat mengatur pengelolaan limbah peternakan sehingga menjadi sumber energi terbarukan yang bermanfaat bagi masyarakat.

“Kemandirian energi harus menjadi gerakan bersama. Dengan inovasi seperti ini, keluarga bisa berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik dan mandiri,” pungkasnya.

Baca juga :  Fikri Faqih Terima Aspirasi Pertuni Perjuangkan Lembaga Sertifikasi Profesi untuk Pemijat Tunanetra