SuaraParlemen.co, Surabaya – Meningkatnya kasus campak di Indonesia dalam beberapa pekan terakhir, termasuk munculnya Kejadian Luar Biasa (KLB) campak di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mendapat perhatian serius dari Johari Mustawan, Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya.

Johari Mustawan, yang akrab disapa Bang Jo, menegaskan bahwa tingginya mobilitas warga antara Surabaya dan Sumenep berpotensi meningkatkan risiko penularan campak di Kota Surabaya.

“Saat ini terjadi KLB campak di Sumenep. Karena tingginya mobilitas warga Surabaya-Sumenep, ada risiko peningkatan kejadian campak di Surabaya,” ujar Bang Jo, Kamis (18/9).

Dorong Imunisasi Lengkap untuk Anak-Anak

Sebagai langkah pencegahan, Bang Jo meminta Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Kesehatan agar segera melakukan imunisasi campak lengkap kepada seluruh anak-anak di Surabaya.

“Dinas Kesehatan beserta seluruh stakeholder bidang kesehatan perlu melakukan imunisasi campak lengkap kepada seluruh anak-anak di Kota Surabaya. Bahkan kalau diperlukan, Dinas Kesehatan bisa menjemput bola, melakukan kejar imunisasi,” tegasnya.

Pentingnya Pencegahan Campak

Sebagai informasi, campak merupakan penyakit infeksi virus yang sangat menular. Pencegahan paling efektif dilakukan melalui imunisasi. Menurut WHO, imunisasi campak dilakukan minimal dua kali, yakni pada usia 9 bulan, 18 bulan, dan saat anak duduk di bangku kelas 1 SD.

Anak-anak yang belum pernah atau belum lengkap imunisasi campak memiliki potensi tinggi untuk tertular, terutama ketika terjadi KLB.

Perlu Sosialisasi Luas ke Masyarakat

Selain imunisasi, Bang Jo juga mendorong Dinas Kesehatan untuk aktif melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat.

“Bersama KSH, puskesmas, dan rumah sakit di Surabaya, Dinas Kesehatan harus gencar melakukan sosialisasi penyakit campak, mulai dari ciri-ciri terkena campak hingga upaya pencegahan kepada masyarakat,” tutup Bang Jo.

Baca juga :  Ratusan Anggota Perempuan PKS Banda Aceh Antusias ikuti Pembekalan Politik "Perempuan Pilar Pembangunan Bangsa"