SuaraParlemen.co, Tegal, 22 Oktober 2025 – Upaya untuk meningkatkan nilai tambah sektor perikanan di Kota Tegal mendapat dukungan signifikan melalui kunjungan tim peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB University). Tim ini fokus pada penelitian pemanfaatan hasil samping dari proses fillet ikan, yang selama ini kerap dianggap sebagai limbah berharga rendah.

Wakil Ketua DPRD Kota Tegal, H. Amiruddin, Lc, secara langsung mendampingi tim peneliti tersebut saat melakukan survei lapangan di sentra pengolahan ikan Tegal pada Rabu. Penelitian ini menyoroti potensi besar dari sisa-sisa ikan, seperti sisik, kulit, dan jeroan, untuk diolah menjadi bahan baku bernilai ekonomi tinggi bagi industri pangan, kosmetik, dan farmasi.

Mengubah Pakan Ternak Menjadi Emas Industri

Selama ini, sisa hasil fillet seperti sisik dan kulit ikan seringkali hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak dengan harga murah, atau diolah menjadi produk sederhana seperti kerupuk kulit.

Prof. Mala Nurilmala dari IPB University, yang memimpin riset ini, menjelaskan bahwa pengolahan hasil samping ikan menjadi bahan industri dapat melipatgandakan nilai tambahnya. Produk turunan yang potensial meliputi kolagen, gelatin, dan hidrolisat protein yang sangat diminati pasar global.

“Kunci utamanya adalah menjaga kebersihan dan kesegaran bahan baku,” ujar salah satu peneliti. “Sisik dan kulit harus segera dipisahkan dalam kondisi bersih dan tidak tercemar agar memenuhi standar mutu industri.”

Tim IPB kini tengah mengkaji secara mendalam syarat-syarat teknis dan higienitas yang perlu diterapkan oleh masyarakat pesisir dan pelaku usaha pengolah ikan. Tujuannya adalah memastikan bahan baku yang dihasilkan memenuhi standar kualitas tinggi untuk industri.

Dukungan Penuh Legislatif untuk Peningkatan Pendapatan

Dalam kunjungannya, para peneliti berdialog langsung dengan pelaku usaha dan ibu-ibu pekerja pengolah ikan untuk melihat proses produksi dari dekat.

Baca juga :  DPRD Jambi Bentuk Pansus PI dan Optimalisasi PAD

H. Amiruddin menyambut baik inisiatif riset tersebut, menilai bahwa langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah daerah untuk memperkuat sektor perikanan yang menjadi tulang punggung ekonomi pesisir Tegal.

“Kami memberikan dukungan penuh. Jika hasil penelitian ini berhasil diterapkan, para pelaku usaha kecil di Tegal akan langsung merasakan peningkatan pendapatan yang signifikan dari hasil samping yang selama ini terbuang atau hanya bernilai rendah,” tegas Amiruddin.

Selain di Tegal, tim peneliti IPB juga melakukan survei serupa di sejumlah daerah pesisir utara Jawa. Hasil penelitian ini diharapkan tidak hanya menjadi acuan teknis, tetapi juga dasar untuk mengembangkan model bisnis dan teknologi pengolahan hasil samping ikan yang berkelanjutan di seluruh kawasan.