SuaraParlemen.co, Jambi – Wali Kota Jambi, Dr. dr. H. Maulana, M.K.M., bersama sang istri dr. Nadiyah, Sp.OG, kembali menegaskan komitmennya dalam membangun generasi Qur’ani di Kota Jambi. Hal itu diwujudkan melalui pelaksanaan Wisuda Akbar Tahfizh Al-Qur’an, sebuah program unggulan Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi yang telah berjalan sejak awal masa kepemimpinannya.
Tahun ini, sebanyak 1.787 pelajar tingkat SD dan SMP di Kota Jambi resmi diwisuda sebagai penghafal Al-Qur’an. Dari jumlah tersebut, 50 pelajar terbaik berhasil menorehkan prestasi luar biasa, dengan sebagian besar mampu menghafal 25 hingga 30 juz.
“Program ini adalah bagian dari ikhtiar kita mencetak generasi Qur’ani. Bukan hanya hafal, tetapi juga paham dan mengamalkan isi Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari,” tegas Wali Kota Maulana usai prosesi wisuda, baru-baru ini.
Pemkot Jambi Hadirkan Solusi untuk Guru Tahfizh
Maulana mengakui, pelaksanaan program tahfizh sempat mengalami kendala, khususnya dalam pengangkatan guru tahfizh ke dalam formasi PPPK. Namun, Pemkot Jambi tidak tinggal diam.
“Saat program ini hampir menurun karena guru-guru tahfizh belum bisa diakomodir dalam PPPK, kita cari jalan keluar. Karena program ini penting, mereka tetap kita berikan honor insentif melalui Bagian Kesra,” ujar Maulana.
Ia menegaskan, Pemkot Jambi akan terus memperkuat program ini dengan melibatkan semua pihak — mulai dari ustaz dan ustazah di sekolah serta rumah tahfizh, hingga peningkatan kemampuan baca-tulis Al-Qur’an di kalangan pelajar.
12.006 Siswa Telah Ikuti Program Cinta Al-Qur’an
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Jambi, M. Jaelani, turut mengapresiasi semangat para pelajar dan para pembina tahfizh. Ia menyampaikan bahwa hingga tahun 2024, sebanyak 12.006 siswa telah mengikuti program Cinta Al-Qur’an dan Tahfizh yang digalakkan Pemkot Jambi.
“Alhamdulillah, dari ribuan pelajar yang ikut, ada 50 pelajar terbaik yang diwisuda tahun ini. Mereka adalah kebanggaan Kota Jambi,” ujar Jaelani.
Ia berharap, program tahfizh ini dapat terus berlanjut dan berkembang agar melahirkan generasi yang cerdas intelektual, berakhlak mulia, dan memiliki fondasi spiritual kuat.
Bangun Budaya Qur’ani dari Rumah
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Maulana juga mengajak seluruh elemen masyarakat — orang tua, guru, dan lingkungan — untuk berperan aktif dalam membentuk generasi Qur’ani sejak dini.
“Kita tidak bisa hanya mengandalkan sekolah atau ustaz. Budaya mengaji, memahami, dan mencintai Al-Qur’an harus menjadi tanggung jawab bersama, dimulai dari rumah,” tegas Maulana.
Program tahfizh, lanjutnya, merupakan bagian dari visi besar Pemkot Jambi untuk membangun masyarakat yang religius, berbudaya, dan berkarakter.
Tinggalkan Balasan