SuaraParlemen.co, Takengon – Aliansi Masyarakat Gayo (AMG) memastikan akan kembali menggelar aksi unjuk rasa pada Senin mendatang. Aksi ini menjadi yang ketiga setelah dua aksi sebelumnya, dengan tuntutan agar pemerintah daerah segera menyelesaikan 40 persoalan mendasar di Kabupaten Aceh Tengah.
Koordinator AMG, Gilang Ken Tawar, mengingatkan bahwa daftar 40 persoalan tersebut berpotensi bertambah menjadi 55 masalah. Hal ini dipicu oleh sikap Bupati, Wakil Bupati, dan Ketua DPRK Aceh Tengah yang dinilai terus menghindari pertemuan langsung dengan massa aksi.
“Semakin lama pemerintah tidak menemui rakyatnya, semakin bertambah pula persoalan yang menumpuk di Aceh Tengah. Ini bukan lagi tentang politik, tapi tentang keberanian mereka menghadapi kenyataan,” tegas Gilang, Jumat (12/9/2025).
Perjuangan untuk Rakyat, Bukan Kepentingan Politik
Gilang menegaskan bahwa perjuangan AMG murni diperuntukkan bagi rakyat dan tidak bertujuan mengganggu stabilitas daerah. Menurutnya, aksi ini merupakan bentuk tanggung jawab moral untuk mengingatkan pemerintah agar mengubah pola kerja yang dinilai jauh dari aspirasi masyarakat.
“Kita tidak ingin Aceh Tengah rusuh. Kita hanya ingin sedikit perubahan dalam pola kerja pemerintah, agar lebih terbuka dan berpihak pada rakyat,” lanjutnya.
Tolak Audiensi Tertutup, Minta Dialog Terbuka
AMG juga menolak tawaran audiensi tertutup dari pihak eksekutif maupun legislatif. Mereka menuntut seluruh proses dialog dilakukan secara terbuka di hadapan publik.
“Kami menolak audiensi bukan berarti anti-musyawarah. Justru kami ingin musyawarah berlangsung terbuka, disaksikan seluruh rakyat. Dengan begitu perjuangan ini tetap murni, tanpa kompromi kepentingan,” tegas Gilang.
Sebagai bukti keseriusan, AMG menantang pemerintah untuk berani menemui rakyat secara langsung dan membubuhkan tanda tangan pada dokumen berisi daftar persoalan yang mereka ajukan.
“Kalau mereka berani, temui rakyat dan tanda tangani persoalan yang kami sampaikan. Itulah bukti nyata keberanian pemerintah, bukan sekadar retorika,” pungkasnya.
AMG menegaskan bahwa perjuangan ini bukanlah gerakan sesaat, melainkan gerakan jangka panjang yang bertujuan menyelesaikan persoalan struktural dan menghadirkan kemakmuran bagi masyarakat Aceh Tengah. (Kjp)
Tinggalkan Balasan