SuaraParlemen.co, Takengon – Ihsanuddin resmi menakhodai Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aceh Tengah periode 2025–2030. Ia bersama jajaran pengurus dilantik oleh Sekretaris Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS Aceh, Kasibun Daulay, dalam Musyawarah Daerah (Musda) ke-VI yang mengusung tema “Kokoh Bersama Memajukan Aceh Tengah”, Sabtu (6/9/2025).
Struktur inti DPD PKS Aceh Tengah ditetapkan sebagai berikut: Ihsanuddin sebagai Ketua, Herman sebagai Sekretaris, dan Fitri dipercaya sebagai Bendahara. Sementara itu, Bidang Kaderisasi dipimpin oleh Samsari dengan wakilnya Rastina Arianti.
Ketua Majelis Pertimbangan Daerah (MPD) PKS Aceh Tengah, Rachmat Jayadi Karta, bersama Sekretaris MPD, Sabardi, turut hadir memberikan dukungan penuh terhadap kepengurusan baru tersebut.
Inflasi Jadi PR Besar
Dalam pidatonya, Ihsanuddin langsung menyoroti persoalan krusial yang sedang dihadapi masyarakat Aceh Tengah, yakni tingginya angka inflasi.
“Inflasi kita saat ini tertinggi se-Aceh. Ini jadi PR besar bukan hanya untuk pemerintah daerah, tetapi juga bagi rekan-rekan di legislatif yang bertugas mengontrol kebijakan eksekutif,” tegasnya.
Ia menekankan, dengan empat kursi di DPRK Aceh Tengah, PKS akan menjadikan isu ekonomi sebagai fokus utama, salah satunya melalui pengawalan kebijakan zakat yang selama ini masih terkendala regulasi.
Dana Zakat Mengendap Rp40 Miliar
Ihsanuddin mengungkapkan, terdapat sekitar Rp40 miliar dana zakat yang mengendap akibat aturan baru yang memasukkan zakat ke dalam pendapatan asli daerah (PAD).
“Ini sangat disayangkan. Di satu sisi rakyat sangat membutuhkan, di sisi lain dana justru tertahan karena regulasi. Bahkan kasus ini sudah menyeret sejumlah pihak ke balik jeruji besi,” ungkapnya.
Ia menegaskan, PKS akan mendorong solusi agar dana zakat bisa segera disalurkan tepat sasaran, mencontoh kepemimpinan Khalifah Umar bin Abdul Aziz yang berhasil menekan angka kemiskinan hanya dalam 2,5 tahun melalui optimalisasi instrumen zakat.
Agenda Strategis: Kaderisasi dan Pemenangan
Selain persoalan ekonomi, Ihsanuddin juga menyampaikan arahan Presiden PKS mengenai dua agenda strategis, yaitu K2-P2: Kaderisasi dan Pemenangan Pemilu.
“Kaderisasi berarti menambah jumlah anggota sekaligus meningkatkan kapasitas kader yang ada, baik secara intelektual, spiritual, maupun sosial. Sedangkan P2 adalah target pemenangan pemilu yang akan terus kita kawal,” jelasnya.
Meski mengakui sebagian besar kader PKS Aceh Tengah masih tergolong mustahik (penerima zakat), Ihsanuddin optimistis kondisi tersebut dapat berubah melalui pendampingan, pemberdayaan ekonomi, dan penguatan koperasi.
“Kita ingin kader PKS bukan hanya penerima zakat, tetapi juga menjadi muzakki, yang memberi kontribusi nyata bagi masyarakat,” pungkasnya. (Kjp)
Tinggalkan Balasan