SuaraParlemen.co, Tangsel – Anggota Komisi III DPRD Kota Tangerang Selatan, Hendra Alamsyah, mendesak pemerintah kota melalui dinas-dinas terkait untuk lebih serius mengoptimalkan pemanfaatan Barang Milik Daerah (BMD) sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Menurutnya, banyak aset daerah yang belum dikelola secara maksimal, sehingga potensi pemasukan ke kas daerah masih jauh dari optimal.

“Berdasarkan data, di Dishub saat ini baru ada sembilan BMD yang akan disewakan. Jumlah ini terlalu sedikit. Harus ada terobosan agar lebih banyak aset yang produktif dan berkontribusi nyata pada PAD,”

Hendra Alamsyah, Rapat Pembahasan KUA PPAS APBD Murni 2026 di DPRD Tangsel, Rabu (6/8/2025).

Hendra menegaskan, pengelolaan BMD bukan sekadar mencatat daftar aset, melainkan memastikan setiap aset memberikan manfaat ekonomi bagi daerah. Ia mendorong Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk lebih proaktif mengidentifikasi, merawat, dan mengkomersialisasi aset sesuai ketentuan yang berlaku.

Soroti RTH dan Fasum yang Belum Diserahkan

Politisi PKS tersebut juga menyoroti banyaknya Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan fasilitas umum (fasum) di perumahan yang hingga kini belum diserahkan pengembang kepada pemerintah kota. Ia menilai inventarisasi aset tersebut harus menjadi agenda prioritas.

“Aset RTH dan fasum itu milik publik. Kalau tidak segera diinventarisasi dan diambil alih, pemerintah kehilangan potensi pemanfaatan besar bagi warga, baik untuk kepentingan sosial maupun peningkatan PAD,” tegasnya.

Dengan pertumbuhan kawasan permukiman yang pesat di Tangsel, Hendra memperkirakan jumlah fasum dan RTH yang belum diserahkan cukup besar. Jika dikelola dengan baik, aset-aset tersebut dapat dimanfaatkan untuk kepentingan publik sekaligus menjadi sumber pendapatan baru—misalnya melalui penyewaan, pengelolaan parkir, atau kerja sama pemanfaatan lahan.

“Kita ini daerah dengan pertumbuhan ekonomi dan penduduk yang tinggi. Kalau asetnya dibiarkan mangkrak atau tidak jelas statusnya, itu sama saja membiarkan peluang emas hilang begitu saja,” pungkasnya.

Baca juga :  Tragedi Berdarah di Kashmir: 26 Tewas dalam Serangan Brutal terhadap Wisatawan