SuaraParlemen.co, Takengon, 29 Juni 2025 — Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tengah, Susilawati, mengajak masyarakat menjadikan peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) sebagai momentum untuk memperkuat peran keluarga dalam membentuk karakter anak. Menurut politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut, keluarga adalah “madrasah” pertama yang menanamkan nilai-nilai etika, adab, serta pondasi bagi tumbuh kembang generasi penerus bangsa.
“Keluarga adalah madrasah bagi anak-anak. Semua bermula dari rumah, tempat mereka mendapatkan pendidikan dasar. Karena itu, perkuatlah ‘benteng’ dalam keluarga dengan menjadi ayah dan ibu yang dapat dicontoh,” ujar Susilawati kepada SuaraParlemen.co usai menghadiri peringatan Harganas di Takengon, Sabtu (29/6).
Rumah, Ruang Aman dan Nyaman untuk Anak
Lebih lanjut, Susilawati menekankan bahwa rumah tidak hanya sekadar tempat tinggal, tetapi harus menjadi ruang paling nyaman dan aman bagi anak untuk mengekspresikan diri. Ia mendorong terwujudnya suasana dialogis dalam keluarga agar anak merasa bebas berbicara dan tidak takut dihakimi.
“Keluarga adalah tempat berlindung dari segala rasa tidak nyaman. Jadikan rumah sebagai zona teraman, tempat di mana anak-anak bebas mencurahkan isi hati,” tuturnya.
Ia menilai, keterbukaan komunikasi antara orang tua dan anak sangat penting untuk mencegah berbagai persoalan sosial seperti perundungan (bullying), kekerasan dalam rumah tangga, hingga penyalahgunaan narkoba.
“Jika anak merasa didengar, mereka akan mencari solusi bersama orang tua daripada mencari pelarian di luar yang belum tentu memberi pengaruh positif,” imbuhnya.
Orang Tua Harus Menjadi Teladan Nyata
Dalam kesempatan yang sama, Susilawati mengingatkan bahwa keteladanan orang tua jauh lebih berpengaruh daripada sekadar nasihat lisan. Ia menyebut bahwa sikap santun, disiplin, dan jujur yang ditunjukkan orang tua dalam keseharian akan membentuk karakter kuat dalam diri anak.
“Jangan berharap anak rajin membaca jika kita sendiri tidak pernah menyentuh buku. Jangan tuntut sopan santun bila percakapan di rumah sarat kata-kata kasar,” tegasnya.
Menurutnya, membangun keluarga berkualitas tidak harus selalu berorientasi pada materi. Yang lebih dibutuhkan anak, kata dia, adalah quality time bersama orang tua.
“Anak-anak lebih membutuhkan kehadiran orang tua yang berkualitas ketimbang hadiah yang mahal. Sisihkan waktu minimal 30 menit sehari untuk membaca bersama, berdiskusi ringan, atau berolahraga bersama anak,”* sarannya.
Sekilas Tentang Hari Keluarga Nasional
Hari Keluarga Nasional diperingati setiap tanggal 29 Juni, merujuk pada momen sejarah kembalinya para pejuang kemerdekaan ke pangkuan keluarga di tahun 1949. Peringatan ini dijadikan pengingat bahwa keluarga adalah pondasi utama ketahanan bangsa.
Tahun ini, Harganas mengusung tema nasional: “Keluarga Berkualitas, Indonesia Maju”, dengan fokus utama pada penguatan pola asuh anak, pencegahan stunting, serta pemberdayaan ekonomi keluarga. (Kjp)
Tinggalkan Balasan