SuaraParlemen.co, Aceh Tengah, 13 Mei 2025 – Tiga anggota senior Mapala Leuser kembali mendaki gunung sebagai bentuk nostalgia dan pelarian sejenak dari rutinitas profesional. Pendakian ini berlangsung pada 11–12 Mei 2025 di Burni Klieten, Aceh Tengah, yang memiliki ketinggian 2.639 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Mereka adalah Sofyan (dosen Fakultas Teknik Arsitektur USK), Badrul Irfan (aktivis lingkungan dari Yayasan HAkA), dan Nourman Hidayat (advokat senior). Ketiganya pernah tergabung dalam Ekspedisi Jalur Selatan Leuser (EJSL) 1994, sebuah ekspedisi legendaris Mapala Leuser Unsyiah yang kala itu memakan waktu 23 hari dan melibatkan sembilan anggota tim.

Rindu Rimba dan Tenda

Pendakian ke Burni Klieten ini bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan batin bagi para pendaki veteran ini.

“Kami bisa kembali menjadi pencinta alam sejati, sambil menikmati kopi di tengah hutan rimba. Ini jadi rehat di tengah padatnya aktivitas profesional,” ujar Sofyan.

Bersama rekan-rekannya, ia menikmati sensasi hutan hujan tropis yang padat, tanjakan curam, dan malam yang dingin dalam tenda.

“Kami tidur nyenyak di dalam tenda, makan ikan teri sambalado, dan menjaga salat lima waktu dengan teratur,” tambahnya.

Semangat Tak Pernah Pudar

Meski usia tak lagi muda, semangat ketiganya tak luntur. Sofyan kini berusia 53 tahun, sedangkan Badrul Irfan dan Nourman sama-sama berusia 52 tahun. Namun mereka tetap mampu menaklukkan jalur pendakian menantang dengan semangat seperti di masa muda.

“Rasulullah memimpin Perang Badar di usia 55 tahun. Jadi, usia kami bukan alasan untuk berhenti beraktivitas,” kata Badrul Irfan.

Badrul juga menegaskan bahwa karakter pejuang yang tak gampang menyerah terbentuk dari pengalaman di dunia pencinta alam.

Baca juga :  Siswa SDN 8 Kebayakan Raih Juara 1 Lomba Bertutur Tingkat SD Se-Kabupaten Aceh Tengah

“Hujan, lelah, tanjakan terjal—semua itu bisa membuat kita ingin berhenti. Tapi kami memilih terus berjalan hingga mencapai puncak,” ungkapnya.

Rute Pendakian dan Tim Pendamping

Perjalanan dimulai pada Ahad, 11 Mei 2025 pukul 07.30 WIB dari Kampung Mangaya, yang terletak di pinggiran Danau Laut Tawar. Pendakian selama lima jam membawa mereka ke shelter terakhir.

Keesokan harinya, pada Senin dinihari pukul 04.15 WIB, mereka melanjutkan perjalanan menuju puncak. Tim sempat berhenti di puncak batu untuk shalat subuh dan istirahat, lalu mendaki ke puncak pilar, sebelum turun dan kembali tiba di kampung pada pukul 17.00 WIB.

Pendakian ini juga didampingi oleh tiga mahasiswa aktif Mapala Leuser:

Amanda Fathimah (Fakultas MIPA Matematika USK, L.492.US)

Amelia (Fakultas KIP Olahraga USK, L.507.US)

M. Rizky Alamin (Fakultas Ekonomi Islam USK, L.511.US)

Serta seorang pemandu berpengalaman, Abdul Hadi, anggota Mapala Leuser yang kini aktif sebagai guide di kawasan pegunungan Aceh Tengah dan Bener Meriah. (Kjp)