SuaraParlemen.co, Jakarta – Wakil Presiden ke-13 Republik Indonesia, Ma’ruf Amin, angkat suara terkait isu “matahari kembar” yang mencuat dalam kepemimpinan Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Isu tersebut muncul usai sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju mengunjungi kediaman Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, yang juga merupakan ayah dari Gibran. Namun, Ma’ruf menilai peristiwa itu sebagai sesuatu yang wajar dalam tradisi politik dan budaya Indonesia.
“Saya kira itu harus diartikan sebagai bagian dari silaturahmi. Dengan bekas Presiden, bekas Wakil Presiden, dan tokoh-tokoh lainnya,” ujar Ma’ruf kepada awak media pada Minggu malam (20/4).
Lebih lanjut, Ma’ruf menekankan bahwa kunjungan tersebut tidak bisa serta-merta dianggap sebagai bentuk ancaman terhadap kepemimpinan Prabowo-Gibran. Menurutnya, yang penting adalah niat yang mendasari tindakan tersebut.
“Kalau hatinya bersih, semua itu bukan ancaman. Hatinya dibersihkan dulu,” tegasnya.
Dalam momen yang sama, Ma’ruf juga menyampaikan wejangan kepada seluruh jajaran Kabinet Merah Putih. Ia mengingatkan bahwa kondisi global saat ini sedang tidak stabil, sehingga seluruh elemen pemerintahan harus bekerja lebih keras dan mengutamakan persatuan.
“Situasi sekarang itu kan tidak baik-baik saja. Karena itu, kita harus bekerja keras, bersatu, dan mengambil langkah-langkah terbaik. Prioritaskan yang memang harus diutamakan,” pesannya.
Menanggapi isu yang sama, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, juga menegaskan bahwa Presiden Prabowo tidak merasa terganggu dengan kunjungan sejumlah menteri ke rumah Jokowi.
Menurut Muzani, kunjungan itu merupakan bagian dari tradisi Lebaran dan bentuk penghormatan kepada tokoh yang lebih tua.
“Presiden Prabowo melihat itu sebagai tata krama, tradisi silaturahmi kepada yang dituakan. Saya kira tidak ada yang luar biasa,” kata Muzani.
Ia juga menepis anggapan bahwa peristiwa tersebut merupakan indikasi adanya “matahari kembar” dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.
“Para menteri yang dulu bekerja dengan Pak Jokowi, tentu karena Lebaran, mereka menghormati beliau. Itu hal biasa,” tutupnya. (Amelia)
Tinggalkan Balasan