SuaraParlemen.co, Surabaya, 20 Maret 2025 – Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya mengecam keras serangan militer Israel ke Palestina yang terjadi di bulan suci Ramadan. Serangan tersebut telah menyebabkan lebih dari 400 korban jiwa, termasuk wanita dan anak-anak, yang sekaligus membatalkan gencatan senjata antara Israel dan Palestina di Gaza yang sebelumnya telah berlangsung beberapa hari.

Ketua LHKP PDM Kota Surabaya, dr. Hj. Zuhrotul Mar’atus Sholikhah, mengutuk dengan tegas serangan tragis ini dan mendesak solidaritas negara-negara dunia untuk menghentikan genosida yang terjadi di Palestina. Anggota DPRD Kota Surabaya tersebut juga menambahkan, “Indonesia bisa berbuat lebih untuk mencegah jatuhnya lebih banyak korban sipil, salah satunya dengan mendorong institusi-institusi seperti BRICS dan OKI untuk turun tangan mengawal perlindungan perdamaian di Gaza.”

Senada dengan itu, Sekretaris LHKP PDM Kota Surabaya, H.M.I. el Hakim, S.H., M.H., turut menyampaikan pendapatnya. Pakar hukum kenegaraan dan HAM yang akrab disapa Cak Hakim ini menegaskan, “Ada langkah konkret yang bisa diambil Indonesia untuk menghukum kejahatan genosida Zionis Israel, yakni dengan menerapkan aturan hukum nasional, seperti Pasal 6 dan 7 KUHP baru yang mengatur soal yurisdiksi universal atas kejahatan internasional.” Cak Hakim juga menambahkan, “Langkah hukum ini menunjukkan sikap negara Indonesia dalam menjalankan amanat konstitusional untuk ikut serta dalam upaya perdamaian dan menghapus penjajahan di dunia, termasuk agresi Israel di Palestina. Selain itu, Indonesia tetap menjalankan peran bebas aktif melalui diplomasi dan bantuan kemanusiaan.”

Konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung puluhan tahun kembali memanas sejak 7 Oktober 2023. Gencatan senjata sempat tercapai berkat mediasi negara pihak ketiga, seperti Qatar. Namun, gencatan senjata tersebut gagal setelah Israel melancarkan bombardir militer terhadap warga sipil Palestina di Gaza, yang semakin diperburuk dengan ancaman Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, bahwa serangan militer yang lebih besar akan segera dimulai.

Baca juga :  Warga Majalengka Terancam Hukuman Mati di Ethiopia