SuaraParlemen.co, Banda Aceh — Tiga remaja yang diduga hendak melakukan tawuran berhasil diamankan oleh personel TNI dan Polri di sekitar Lapangan Blang Padang, Banda Aceh, pada Minggu dini hari, 27 April 2025.

Ketiga remaja tersebut diketahui tergabung dalam komunitas “Satuan Remaja Malam” dan merupakan warga Banda Aceh, masing-masing berinisial FR (17), AS (15), dan MAR (16).

Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Joko Heri Purwono melalui Kapolsek Baiturrahman, Iptu Endang Sulastri, membenarkan adanya peristiwa yang diduga sebagai aksi tawuran antar remaja.

Menanggapi kejadian ini, Ketua Fraksi PKS DPRK Banda Aceh, Tuanku Muhammad, menyayangkan kembali terlibatnya anak-anak di bawah umur dalam kasus tawuran yang disinyalir melibatkan senjata tajam. Ia pun mengapresiasi langkah cepat pihak kepolisian dalam mengamankan ketiga remaja tersebut sebelum aksi tawuran benar-benar terjadi.

“Kalau tidak segera diamankan, bisa saja akan ada korban luka atau bahkan meninggal dunia akibat tawuran,” ujar Tuanku.

Ia menekankan pentingnya peran keluarga dalam membina dan mengawasi anak-anak agar tidak terjerumus ke dalam perilaku menyimpang atau tindak kriminal.

“Saya melihat saat ini peran keluarga dalam mendidik dan menjaga anak mulai memudar. Banyak orang tua yang tampak tidak lagi memperhatikan tumbuh kembang anak, bahkan ada yang sama sekali tidak peduli terhadap apa yang dilakukan anaknya,” ujarnya prihatin.

Tuanku menambahkan, keluarga adalah lingkungan terdekat bagi anak yang seharusnya menjadi tempat pertama dalam penanaman nilai moral, etika, dan akhlak.

“Jika fungsi keluarga berjalan baik, maka anak akan memiliki benteng kuat dalam menghadapi pengaruh negatif di luar. Tindakan kriminalitas bisa dicegah sejak dini.”

Selain keluarga, menurutnya, masyarakat juga memiliki tanggung jawab besar dalam menciptakan lingkungan sosial yang sehat dan mendukung nilai-nilai kebaikan.

Baca juga :  Qari Internasional Meriahkan Haflah Al-Quran di Rumdis Ketua DPRK Banda Aceh

“Masyarakat tidak boleh abai. Lingkungan yang baik akan mempersempit ruang gerak bagi mereka yang ingin berbuat kriminal atau maksiat di Kota Banda Aceh,” tegasnya.

Sebagai penutup, Tuanku Muhammad mengajak semua pihak — keluarga, masyarakat, hingga pemerintah — untuk bersinergi dalam mencegah berbagai bentuk tindakan kriminal dan kemaksiatan demi menciptakan suasana yang aman dan kondusif di Kota Banda Aceh. (Kjp)